iPhone 6 dan iPhone 6 Plus telah diperjual belikan oleh Apple secara resmi ke sembilan negara, antara lain Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Singapura. Negara-negara lain, termasuk Indonesia, kemungkinan baru akan kebagian duo iPhone 6 tersebut beberapa bulan ke depan.
Dan mulai tanggal 26 September ini, Apple akan mulai mengedarkan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus ke 20 negara baru. Ke 20 negara yang beruntung tersebut ialah Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Irlandia, Isle of Man, Italia, Liechtenstein, Luxembourg, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, Qatar, Rusia, Saudi Arabia, Spanyol, Swedia, Swiss, Taiwan, Turki, dan Uni Emirat Arab.
Dan mulai tanggal 26 September ini, Apple akan mulai mengedarkan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus ke 20 negara baru. Ke 20 negara yang beruntung tersebut ialah Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Irlandia, Isle of Man, Italia, Liechtenstein, Luxembourg, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, Qatar, Rusia, Saudi Arabia, Spanyol, Swedia, Swiss, Taiwan, Turki, dan Uni Emirat Arab.
Melihat prestasi penjualan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus yang berhasil mencapai angka 10 juta unit hanya dalam 1 minggu saja. Membuat para fanboy Apple di negara-negara yang belum dapat jatah rela mengeluarkan kocek lebih dibandingkan harga resminya untuk mendapatkan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus di pasar black market (BM) ataupun dari forum jual beli online.
Harga BM sebauh iPhone 6 berkisar antara 13 Juta-an dan iPhone 6 Plus 20 juta-an sedangkan untuk harga aslinya sekitar $649. Tetapi, tahukah anda berapa harga yang harus dirogoh untuk membuat produk ini? Informasi ini datang dari analis IHS, yang melakukan pembongkaran iPhone 6 dan iPhone 6 Plus kemudian memperkirakan biaya produksi berdasarkan komponen yang digunakan.
Estimasi yang dilakukan oleh IHS ini hanya berdasarkan komponen yang digunakannya, bukan memperkirakan harga totalnya yakni perangkat lunaknya dan desainnya. Hasil estimasi yang ada diperlukan biaya produksi iPhone 6 ini berkisar antara $200 – $247 atau berkisar antara Rp 2,3 juta – Rp 2,8 juta. Sedangkan untuk iPhone 6 Plus sendiri biaya produksinya yakni antara $216 – $263 atau sekitar Rp 2,5 juta – Rp 3 juta, dilansir dari sidomi, Rabu (24/9/2014).
Dari ongkos produksi tersebut, keuntungan yang Apple peroleh adalah berkisaran 69-70% untuk iPhone 6 dan iPhone 6 Plus. Jadi Apple akan mengalami keuntungan sekitar 4 – 8 juta nya untuk setiap ponsel iPhone 6 dan iPhone 6 Plus yang mereka jual.
Sebagai acuan, iPhone 6 yang memiliki layar 4,7 inci ini di Apple Store Singapura dibanderol mulai dari 988 dollar Singapura atau sekitar Rp 9,3 juta. Sementara itu, iPhone 6 Plus dengan bentang layar selebar 5,5 inci dihargai lebih mahal, mulai dari 1.148 dollar Singapura atau sekitar Rp 10,8 juta.
Berikut daftar harga resmi iPhone 6 dan iPhone 6 Plus di Apple Store Singapura yang dilansir dari kompas:
Model | Kapasitas media penyimpanan | Harga (dollar Singapura) | Harga dalam Rupiah |
iPhone 6 | 16 GB | 988 dollar Singapura | Rp 9.300.000 |
64 GB | 1.148 dollar Singapura | Rp 10.800.000 | |
128 GB | 1.288 dollar Singapura | Rp 12.000.000 | |
iPhone 6 Plus | 16 GB | 1.148 dollar Singapura | Rp 10.800.000 |
64 GB | 1.288 dollar Singapura | Rp 12.000.000 | |
128 GB | 1.448 dollar Singapura | Rp 13.500.000 |
0 Response to "Harga iPhone 6 dan iPhone 6 Plus"
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar Anda disini. Mohon maaf jika komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau titip link, akan dimasukan ke folder SPAM.